Rabu, 06 November 2013

Salah Satu Olahan Sorgum

Nastar


Inilah salah satu olahan dari sorgum, yaitu Nastar Sorgum. Yummy..



Apa Saja Kelebihan Sorgum?

      
      
      Sorgum memiliki keunggulan protein dan  mineral. Selain itu, karena kandungan karbohidrat dalam sorgum tinggi sehingga menghasilkan energi yang cukup banyak. Dengan demikian produk pangan yang dihasilkan lebih bergizi. Sorgum memiliki rasa yang hampir sama dengan beras sehingga tidak asing dan gampang diterima oleh masyarakat Indonesia.
           Tanaman sorgum ini membutuhkan air yang lebih sedikit sehingga dapat dibudidayakan di daerah kering namun bisa juga di daerah yang basah. Dengan dialihkannya fungsi lahan untuk perkebunan industri kelapa sawit, sehingga lahan-lahan untuk pangan semakin berkurang sedangkan lahan yang tersisa merupakan lahan yang kurang subur. Dengan keunggulan sorgum yang toleran pada kondisi lahan marjinal (kekeringan, salinitas dan lahan masam) sehingga cocok dibudidayakan di Indonesia untuk menghadapi krisis pangan. Selain itu, dengan keunggulan sorgum yang dapat diratun dimana dapat dipanen dua kali sehingga dapat meminimalisir biaya. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel perbandingan antara sorgum dengan padi.


Sorgum
Aspek Pembanding
Padi
Sorgum cocok dibudidayakan di berbagai lahan, baik lahan beriklim kering maupun basah
Lahan
Padi lebih cocok dibudidayakan di lahan yang berkecukupan air, karena padi sangat membutuhkan air dalam pertumbuhannya
Sorgum dapat dipanen dua kali dalam setahun
Panen
Padi hanya dapat dipanen satu kali dalam setahun
Hasil panen sorgum dijual dengan harga yang cukup higenis (murah) karena dapat hidup di berbagai kondisi lahan sehingga komoditas sorgum lumayan banyak
Harga
Hasil panen padi dijual dengan harga yang relatif mahal karena padi kini mengalami kelangkaan akibat cuaca yang tidak mendukung pertumbuhan padi
Sulit terserang hama
Hama
Mudah terrserang hama
Menghasilkan banyak produk makanan karena mudah diolah dan banyak kandungan gizinya
Produk yang dihasilkan
Menghasilkan banyak produk tetapi kalah kandungan gizinya dengan sorgum


Apa Itu Sorgum?


         Sorgum merupakan tanaman biji-bijian yang banyak dibudidayakan di daerah beriklim panas dan kering. Sorghum berasal dari wilayah sekitar sungai Niger di Ethiopia, Afrika. Sekarang sekitar 80% areal pertanaman sorgum berada di wilayah Afrika dan Asia.
Pada umumnya biji sorgum berukuran 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8 mg - 50 mg, rata-rata berat 28 mg. Kulit biji ada yang berwarna putih, merah atau cokelat. (Wikipedia.2013)

Unsur Nutrisi
Per100g
Sorgum
Kalori (cal)
332
Protein (g)
11.0
Lemak (g)
3.3
Karbohidrat (g)
73.0
Kalsium (mg)
28.0
Besi (mg)
4.4
Posfor (mg)
287
Vit. B1 (mg)
0.38

Tabel 2.2. Kandungan Gizi Yang Terdapat Pada Tanaman Sorgum
Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992)

Sorgum dapat beradaptasi pada kisaran kondisi ekologi yang luas dan dapat berproduksi pada kondisi yang kurang sesuai bila dibandingkan dengan tanaman padi. Sorgum dapat bertoleransi pada keadaan yang panas dan kering, tetapi juga dapat tumbuh pada daerah yang bercurah hujan tinggi atau tempat-tempat yang bergenang. Sorgum juga dapat tumbuh pada tanah-tanah berpasir. la dapat tumbuh pada pH tanah berkisar 5,0 - 5,5. Tanaman sorgum dapat berproduksi pada tanah yang terlalu kritis bagi tanaman lainnya.
Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya di Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering ditanam oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman lainnya. Budidaya, penelitian dan pengembangan tanaman sorgum di Indonesia masih sangat terbatas, bahkan secara umum produk sorgum belum begitu populer di masyarakat. Padahal sorgum memiliki potensi besar untuk dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara komersial karena memiliki daya adaptasi luas, produktivitas tinggi, perlu input relatif lebih sedikit, tahan terhadap hama dan penyakit tanaman, serta lebih toleran kondisi marjinal (kekeringan, salinitas dan lahan masam). Dengan daya adaptasi sorgum yang luas tersebut membuat sorgum berpeluang besar untuk dikembangkan di Indonesia sejalan dengan optimalisasi pemanfaatan lahan kosong, yang kemungkinan berupa lahan marginal, lahan tidur, atau lahan non-produktif lainnya. (Edysof.2011)
Biji sorgum yang telah disosoh kemudian digiling yang kemudian menjadi tepung. Tepung sorgum tersebut dapat dijadikan sebagai campuran kue sehingga dapat mengurangi penggunaan tepung beras yang dibutuhkan untuk kue tersebut. Kue yang bisa dibuat dengan campuran tepung sorgum ini misalnya bolu, nastar, roti, cookies, pop-sorgum, jipang, mie, wajik, dan lapis.